Jumat, 29 Mei 2015

Pengertian dan Faktor Interaksi Sosial

 

Pengertian Interaksi Soisal

Secara harfiah interaksi berarti tindakan (action) yang berbalasan antarindividu atau antarkelompok. Tindakan saling mempengaruhi ini seringkali dinyatakan dalam bentuk simbol-simbol atau konsep-konsep.

Jadi, pengertian interaksi sosial, yaitu hubungan timbal balik yang dinamis antara individu dan individu, antara individu dan kelompok, atau antara kelompok dengan kelompok baik dalam kerja sama, persaingan, ataupun pertikaian.

Interaksi sosial melibatkan proses-proses sosial yang bermacammacam, yang menyusun unsur-unsur dinamis dari masyarakat, yaitu proses-proses tingkah laku yang dikaitkan dengan struktur sosial.
Faktor Terjadinya Interaksi Sosial

Berlangsungnya suatu proses interaksi didasari oleh faktor-faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri secara terpisah atau dalam keadaan yang bergabung.

  1. Faktor Imitasi
    Faktor imitasi dapat mendorong seseorang untuk memusuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku, tetapi juga bisa mengakibatkan terjadinya hal-hal yang negatif, sebab yang ditiru mungkin tindakan-tindakan yang menyimpang.

  2. Faktor Sugesti
    Faktor ini berlangsung kalau seseorang memberi sesuatu pandangan yang berasal dari dirinya, yang kemudian diterima oleh pihak lain. Berlangsungnya sugesti, dapat juga terjadi karena pihak yang menerima dilanda oleh emosi.

  3. Faktor Identifikasi
    Identifikasi, yaitu kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menyamakan dirinya dengan pihak lain. Identifikasi bersifat lebih mendalam daripada imitasi dan sugesti. Proses identifikasi dapat berlangsung dengan sendirinya ataupun dengan disengaja.

  4. Faktor Simpati
    Simpati, yaitu suatu proses di mana seseorang merasa tertarik kepada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan seseorang memegang peranan yang sangat penting. Proses simpati akan dapat berkembang jika terdapat saling pengertian pada kedua belah pihak.

  5. Faktor Empati
    Empati, yakni gejala kejiwaan tetapi dibarengi dengan perasaan organisma tubuh yang sangat dalam sehingga seolah-olah ikut merasakan penderitaan seseorang atau sekelompok orang yang terkena musibah. Misalnya, kita ikut merasa iba sampai meneteskan air mata ketika menyaksikan peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa.

| Syarat Syarat Terjadinya Interaksi Sosial |

Berbicara mengenai syarat syarat terjadinya interaksi sosial, maka suatu interaksi sosial tidak akan dapat terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, yaitu :
(1) Syarat terjadinya interaksi sosial adanya kontak sosial (social Contact).
(2) Syarat terjadinya interaksi sosial adanya komunikasi.
1. Syarat terjadinya Interaksi Sosial adanya Kontak Sosial (Social Contact)
Syarat terjadi interaksi sosial yang pertama adalah adanya kontak sosial. Kontak sosial merupakan hubungan sosial yang terjadi baik secara fisik maupun non fisik. Kontak sosial yang terjadi secara fisik yaitu bertemunya individu secara langsung, sedangkan kontak sosial yang terjadi secara non fisik yaitu pada percakapan yang dilakukan tanpa bertemu langsung, misalnya berhubungan melalui media elektronik seperti telepon, radio dan lain sebagainya.
Dalam interaksi sosial, Kontak sosial juga dapat bersifat positif atau negatif. Dalam hal ini, Kontak sosial yang bersifat positif mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan kontak sosial yang bersifat negatif mengarah pada suatu pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial. Contohnya jika pedagang sayur menawarkan sayurnya pada nyonya rumah dan diterima dengan baik sehingga memungkinkan terjadinya proses jual-beli, maka kontak sosial tersebut bersifat positif. Lain halnya jika nyonya rumah hanya menggerutu sewaktu ditawarkan yang kemungkinan besar tidak akan terjadi jual beli, maka kontak tersebut bersifat negatif karena dapat menyebabkan tidak berlangsungnya suatu interaksi sosial.
Dalam Interaksi Sosial, Kontak sosial dapat pula bersifat primer dan sekunder. Kontak sosial primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapam muka, misalnya apabila orang-orang tersebut berjabat tangan, saling senyum. Sebaliknya kontak sosial yang sekunder memerlukan suatu perantara, misalnya A berkata kepada B, bahwa C sangat menyukai si A. Walaupun B tidak bertemu dengan si C, akan tetapi mendengar komentar yang dikeluarkan si A mengenai pendapat si C, secara tidak langsung mereka bertiga telah melakukan interaksi sosial.
2. Syarat terjadinya Interaksi Sosial adanya Komunikasi
Syarat terjadinya interaksi sosial yang kedua adalah adanya komunikasi. Komunikasi adalah memberikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak tubuh maupun sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Individu yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh individu lain tersebut. Jadi komunikasi merupakan suatu proses dimana satu sama lainnya saling mengerti maksud atau perasaan masing-masing, tanpa mengerti maksud atau perasaan satu sama lainnya tidak dapat dikatakan sebagai komunikasi.
Dalam interaksi sosial, suatu kontak sosial dapat terjadi tanpa komunikasi. Misalnya pada orang Indonesia bertemu dan berjabat tangan dengan orang Argentina, lalu dia bercakap-cakap dalam bahasa Indonesia dengan orang Argentina tersebut padahal yang terjadi orang Argentina tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Indonesia. Dalam hal in kontak sosial sebagai syarat terjadinya interaksi sosial yang utama telah terjadi, namun komunikasi sebagai syarat terjadinya interaksi sosial yang kedua tidak terjadi karena kedua orang itu tidak mengerti perasaan masing-masing. Apabila dihubungkan dengan interaksi sosial, maka dapat dikatakan bahwa kontak sosial tanpa komunikasi tidak mempunyai arti apapun.
Dari kedua syarat terjadinya interaksi sosial di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadinya interaksi sosial harus adanya kontak sosial dan komunikasi. Jika salah satu syarat tidak dipenuhi, maka tidak dapat dikatakan sebagai interaksi sosial. Adanya kontak sosial yang terjadi tanpa adanya saling mengerti maksud atau perasaan masing-masing, maka bukan merupakan proses interaksi sosial. Jadi disini Interaksi sosial merupakan kontak sosial yang terjadi, dimana saling mengerti maksud atau perasaan masing-masing.
Sekian pembahasan mengenai pengertian interaksi sosial dan syarat syarat terjadinya interaksi sosial, semoga tulisan saya mengenai pengertian interaksi sosial dan syarat syarat terjadinya interaksi sosial dapat bermanfaat.

Bentuk-bentuk interaksi sosial adalah Asosiatif dan Disasosiatif (Soerjono Soekanto, 2010: 64).

a. Asosiatif
Asosiatif terdiri dari kerjasama (cooperation), akomodasi (accomodation). Kerjasama disini dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
b. Disasosiatif
Disasosiatif terdiri dari persaingan (competition), dan kontravensi (contravention), dan pertentangan (conflict). Persaingan diartikan sebagai suatu proses sosial di mana individu atau kelompok – kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang – bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan.

0 komentar:

Posting Komentar